Psikoanalisa Alfred Adler
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Psikoanalisis merupakan satu sistem psikologi yang diarahkan pada
pemahaman, penyembuhan, dan pencegahan penyakit-penyakit mental. Merupakan penemuan
oleh Sigmund Freud yang berpendapat bahwa psikoanalisis merupakan satu sistem
dinamis dari sistem psikologi yang mencari akar-akar tingkah laku manusia
didalam motivasi dan konflik yang tidak disadari. Psikoanalisis memiliki tiga
penerapan :
1. suatu metoda penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau
emosional
Alfred Adler
merupakan salah satu tokoh yang tergabung dalamanggotaPsikoanalisisSosial di Wina. Adler
kemudianberalihpadapsikiatridanpadatahun 1907
diabergabungdengankelompokdiskusiFreud .
Akan tetapi di kemudian hari, ada ketidakcocokan antara ajaran Adler dengan
ajaran Freud sehingga Alfred resmi keluar dari organisasi tersebut dan mendirikan
The Society for Free Psikoanalysis pada tahun 1911. Yang kemudian berubah
menjadi The Society for Individual Psychology.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah
sejarah hidup ( biografi ) Alfred Adler ?
2.
Bagaimanakah
bunyi ajaran Alfred Adler ?
3.
Apa
perbedaan ajaran Alfred Adler dan Sigmund Freud ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Menjelaskan
tentang Biografi Alferd Adler
2.
Menjelaskan
tentang bunyi ajaran Alfred Adler
3.
Menjelaskan
tentang perbedaaan ajaran Adler dan Sigmund Freud
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biografi
Alfred Adler
Alfred Adler lahir di Rudolfsheim, Wina, Austria pada
tanggal 7 Februari 1870 dalam keluarga Yahudi menengah. Dia merupakan anak
kedua dari enam bersaudara. Dia tumbuh dalam lingkungan dimana orang-orang
memiliki berbagai jenis latar belakang kehidupan, Adler menghabiskan masa
kecilnya bermain dengan teman-teman sebayanya termasuk anak-anak Yahudi dan
bukan Yahudi keduanya kalangan menengah dan kalangan bawah. Itu tampak seperti
perjalanan panjang dengan berbagai aspek sosial kepribadian yang bersumber dari
pengalamannya sejak awal.
Adler rupanya sejak awal memiliki keinginan untuk
menjadi seorang dokter. Dia memulai karirnya sebagai seorang optamologis
(Opthamologist), tapi kemudian beralih pada praktik dokter umum dan membuka
praktik di daerah Wina. Pada tahun 1902 Adler bertemu Sigmund Freud, dan selama
9 tahun kemudian Adler resmi menjadi anggota Psikoanalisis Sosial di Wina.
Adler kemudian beralih pada psikiatri dan pada tahun 1907 dia bergabung dengan
kelompok diskusi Freud. Setelah menulis makalah tentang inferioritas organik,
yang sedikit sejalan dengan pendapat Freud, maka untuk pertama kalinya dia
menulis tentang makalah insting perusak yang tidak disepakati Freud dan
kemudian makalah tentang perasaan inferioritas anak-anak yang memakai
konsep-konsep seksual Freud secara metaforis, bukan secara harfiah sebagaimana
yang dimaksud Freud. Walaupun Freud mengangkat Adler sebagai Presiden Viennese
Analitic Society dan Co-editor dari terbitan berkala organisasi, Adler tetap
mengkritik pandangan Freud. Perdebatan antara pendukung Adler dan pendukung
Freud diadakan, tapi acara berakhir dengan keluarnya Adler dan 9 anggota lain dari
organisasi tersebut dan mendirikan The Society for Free Psikoanalysis pada
tahun 1911. Yang kemudian berubah menjadi The Society for Individual Psychology
karena memandang bahwa nama The Society for Free PsikoanalysisSeolah memusuhi Freud.
Pada tahun 1912, Alfred
menulis sebuah buku berjudul “ The Neurotic
Constitution“ yang mana buku ini
merupakan usaha Adler untuk mengembangkan konsep utama yang ada dalam Teori
Psikologi Individu.Selain itu, penulisan Adler banyak memfokuskan kepada keunikan
personaliti seorang individu. Adler juga menghasilkan sebuah buku yang bertema
“Understanding Human Nature”. Buku ini digunakan oleh para pelajar di Vinnese
Institute for Adult Education.
Pada perang Dunia pertama, Adler ikut terlibat dalam revolusi Marxism
dan bergiat sebagai tentara Austria. Adler berhasil mendirikan beberapa klinik
perawatan mental d Vienna. Namun malangnya, usaha itu akhirnya ditutup oleh
pihak Nazi. Karena peristiwa itu, Adler pindah ke Amerika Serikat pada tahun
1934. Dia mendapat tawaran mengajar di Long Island College of Medicine.
Kemudian Adler menikah dengan Ruissa Epstein dan dikaruniai 4 orang anak
diantaranya adala, Kurt dan Alexandra. Kurt dan Alexandra merupakan 2 dari 4
anaknya yang berprofesi sebagai ahli psikiatri dan meneruskan tradisi ayah
mereka dalam masyarakat setelah kematian ayahnya pada tanggal 28 Mei 1937.
Adler meninggal akibat serangan jantung saat dirawat di Aberdeen, Scotland.
B.
Teori
Ajaran Alfred Adler
1.
Teori
Adler mengenai Psikiologi Individual
Psikologi individual mempunyai arti yang penting, sebab merupakan
cara untuk memahami tingkah laku manusia, pengertian seperti gambaran semu,
rasa rendah diri, kompensasi, gaya hidup, diri yang kreatif, memberi
pedoman untuk memahami semua manusia. Aliran ini tidak memberikan susunan yang
teliti mengenai struktur, dinamika, serta perkembangan kepribadian, tetapi
memalingkan perumusan petunjuk, praktis untuk memahami sesama manusia.
Adler berpendapat bahwa manusia
pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan sosial. Dorongan sosial
adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, meskipun tipe-tipe khusus berhubungan
dengan orang dan pranata-pranata sosial yang berkembang di tentukan oleh corak
masyarakat tempat orang itu dilahirkan.Manusia
lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior , sehingga mengakibatkan
ketergantungan pada orang lain. Oleh karena itu , perasaan menyatu dengan orang
lain ( minat social ) sudah menjadi sifat manusia dan merupakan standar akhir
untuk kesehatan psikologis.Hal ini berbeda dengan apa yang dikatakan
Freud bahwa tingkah laku manusia di dorong oleh insting- insting yang di bawa
sejak lahir dengan aksioma pokok.
Secara ringkas, prinsip-prinsip Adler adalah sebagai berikut :
a.
Kekuatan
dinamik yang mendorong manusia beraktivitas adalah perjuangan untuk
sukses/menjadi superior ( striving for superiority )
b.
Tingkah
laku dan kepribadian individu dibentuk oleh persepsi subjektif individu itu
sendiri
c.
Semua
fenomena psikologis disatukan dalam diri individu dalam bentuk self ( unity of
personality )
d.
Manfaat
dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang minat sosial
e.
Semua
potensi manusia dikembangkan sesuai dengan gaya hidup ( life of style )
f.
Gaya
hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif ( creative power ) tiap individu.
Berikut
merupakan penjelasa terinci mengenai prinsip-prinsip Adler;
a.
Superioritas
Kekuatan
dinamis dibalik perilaku manusia adalah berjuang untuk meraih keberhasilan atau
superioritas ( striving for succsess or superiority )
Adler
mereduksi semua motivasi menjadi satu dorongan tunggal untuk meraih
keberhasilan atau superioritas .
1)
Tujuan
Akhir
Menurut
Adler ( 1956 ) manusia berjuang demi sebuah tujuan akhir , entah itu
superioritas pribadi atau keberhasilan untuk semua umat manusia. Pada masing –
masing kasus tujuan akhir sifatnya khayal / fiksional dan tidak ada bentuk
objektifnya. Tapi , tujuan akhir mempunyai makna yang besar karena
mempersatukan kepribadian dan membuat semua perilaku dapat dipahami .
Dalam
perjuangannya mencapai tujuan akhir , manusia menciptakan dan mengejar banyak
tujuan awal. Subtujuan ini seringkali disadari , tetapi hubungan antara
subtujuan dengan tujuan akhir biasanya tetap tidak diketahui.
2)
Daya
Juang Sebagai Kompensasi
Daya
juang merupakaan bawaan, tetapi sifat dan arahnya ditentukan oleh inferior dan
tujuan untuk meraih keunggulan. Tanpa daya bawaan untuk menuju kesempurnaan,
anak – anak tidak akan pernah merasa inferior. Akan tetapi, tanpa perasaan
inferior, meeka tidak akan pernah menetapkan tujuan untuk meraih superioritas /
keberhasilan .
3)
Berjuang
Meraih Superioritas Pribadi
Beberapa
orang berjuang meraih superioritas dengan sedikit atau tanpa memperhatikan
orang lain. Tujuan mereka bersifat personal dan usaha mereka dimotivasi
sebagian besar oleh perasaan inferior yang berlebihan atau munculnya inferiority complex .
4)
Berjuang
meraih keberhasilan
Orang
yang sehat secara psikologis adalah mereka tang dimotivasi oleh minat social
dan keberhasilan untuk semua manusia. Keberhasilan mereka tidak diperoleh
dengan cara mengorbankan orang lain , tetapi merupakan kecendrungan alami untuk
mencapai keutuhan dan kesempurnaan .
b.
Persepsi subjektif ( subjectif
perception )
Persepsi
subjektif seseorang membentuk perilaku dan kepribdian mereka.
1)
Fiksionalisme
Fiksi
kita yang paling penting adalah tujuan meraih superioritas atau keberhasilan.
Tujuan akhir yag fiksional dan subjektif ini menuntun gaya hidup kita dan
menyatukan kepribadian kita.
Penakanan
Adler pada fiksi, konsisten dengan pendekatan teleologis ( penjelasan tentang
perilaku dalam pengertian tujuan atau sasaran akhirnya ).
2)
Kelemahan Fisik
Adler
( 1929 / 1969 ) menyatakan bahwa semua manusia “ dikaruniai “ kelemahan anggota
tubuh . keterbatasan fisik sedikit atu bahkan tidak berarti sama sekali bagi
manusia, kecuali keterbatasan ini menstimulasi perasaan subjektif tentang
infioritas , yang berfungsi sebagai dorongan menuju kesempurnaan. Beberapa
orang menggati perasaan inferior ini dengan bergerak menuju keadaan psikologis
yang sehat dan gaya hidup yang bermanfaat, sementara yang lain melakuakn
kompensasi secara berlebihan dan termotivasi untuk menaklukan orang lain atau
menarik diri dari orang lain.
c.
Kesatuan dan Self – Consistency dari
Kepribadian
Adler
( 1956 ) mengenali beberapa cara dimana keseluruhan diri manusia berfungsi
dengan kesatuan dan self – consistency. Cara – caranya yaitu :
1)
Bahasa
Organ
Gangguan
terhadap suatu bahasa tubuh tidak bisa dilihat secara terpisah atau tersendiri
karena hal ini mempengaruhi keseluruhan diri seseorang.
Faktanya,
kelemahan suatu organ tubuh memperlihatkan arah dari tujuan seseorang, suatu
kondisi yang dikenal sebagai bahasa
organ( organ dialect )
Contohnya
seorang pria yang menderita rheumatoid arthritis di tangannya. Sendinya yang kaku
dan cacat menyuarakan seluruh gaya hidup pria tsb. Seolah – olah organ tubuhnya
berbicara “ Lihatlah kelainan pada diri saya. Lihatlah kecacatan pada diri
saya. Anda tidak bisa mengharapkan saya untuk melakukan pekerjaan “ . Tanpa
adanya suara, tangannya berbicara tentang keinginannya mendapatkan simpati dari
orang lain .
2)
Kesadaran
dan Ketidaksadaran
Adler
( 1956 ) mendefinisikan bahwa ketidak sadaran sebagai bagian dari tujuan yang
tidak dirumuskan dengan jelas atau tidak dipahami secara utuh oleh seseorang .
Sedangkan
Pikiran sadar ialah pikiran yang dipahami dan diperlukan seseorang sebagai hal
yang membantunya meraih keberhasilan , sedangkan pikiran – pikiran tidak sadar
ialah pikiran – pikiran yang tidak membantu usaha meraih kesuksesan.
d.
Minat Sosial
Minat
social adalah kondisi alamiah dari manusia dan bahan perekat yang mengikat
masyarakat bersama – sama ( Adler , 1967 )
Inferioritas
alamiah dari manusia menyebebkan mereka mengikatkan diri bersama – sama untuk
membentuk masyarakat .
1)
Sumber
Minat Sosial
Minat
social berakar dari potensi dalam setiap orang, namun hal ini harus
dikembangkan sebelum bisa digunakan sebagai gaya hidup yang bermanfaat. Minat
social bersumber dari hubungan ibu dan anak selama bulan – bulan pertama masa
kanak – kanak.
Setiap
orang yang telah berhasil melewati masa kanak – kanak dipelihara oleh seorang
pengasuh yang memiliki sejumlah minat social. Jadi , setiap orang memiliki
benih minat social yang ditabur selama tahun – tahun pertama kehidupan mereka .
2)
Pentingnya
minat social
Bagi
individu yang sehat minat social sangat dibutuhkan sebagai motivasi untuk
mencapai keberhasilan. Namun , bagi pribadi yang memiliki psikologis yang
kurang sehat dalam usaha mencapai keberhasilannya mereka tidak membutuhkan
minat social sebagai motivasinya, melainkan kepentingan pribadilah yang menjadi
motivasi utama dalam meraih keberhasilannya .
e.
Gaya Hidup ( style of life seseorang )
Gaya
hidup adalah hasil interaksi antara keturunan atau bawaan lahir, lingkungan,
dan daya kreatif yang dimiliki seseorang .Gaya hidup mencakup tujuan seseorang,
konsep diri, perasaanterhadap orang lain dan sikap terhadap dunia.Manusia
dengan gaya hidup sehat dan bermanfaat secara social menunjukan minat social
mereka melalui tindakan.
f.
Daya kreatif ( creative power )
Daya
kreatif adalah konsep dinamis yang menggambarkan pergerakan ( movement ) , dan
pergerakan ini dalah karakteristik hidup yang paling penting .
Daya
kretif yang dimiliki seseorang mengendalikan kehidupan mereka, bertanggung
jawab akan tujuan akhir mereka, menentukan cara yang mereka pakai untuk meraih
tujuan tsb, dan berperan dalam membentuk minat social mereka.
2.
Perkembangan
Abnormal
a.
Deskripsi
Umum
Orang
yang tidak mampu menyesuaikan diri menetapkan tujuan hidup yang tinggi sebagai
kompensasi yang berlebih karena adanya perasaan inferior yang berlebihan.
Tujuan
yang tinggi ini menyebabkan adanya perilaku yang dogmatis , dan semakin tinggi
tujuan semakin kaku perjuangan yang dilakukan untuk meraihnya. Untuk
mengkompensasi perasaan tidak mampu dan tidak aman yang sangat mendalam,
individu – individu seperti ini mempersempit cara pandangnya dan berjuang
secara kompulsif serta kaku untuk mencapai tujuannya.
b.
Faktor
– Faktor penyebab Perkembangan Abnormal
1)
Kelemahan
Fisik yang Berlebihan
Kelemahan
fisik yang berlebihan baik karena factor bawaan ataupun akibat kecelakaan
maupun penyakit, tidak cukup untuk menyebabkan ketidakmampuan menyesuikan diri.
Hal ini harus disertai dengan perasaan inferior yang menonjol. Perasaan
subjektif mungkin timbul karena tubuh yang tidak sempurna.
2)
Gaya
Hidup Manja
Orang
– orang yang manja memiliki minat social yang lemah, namun punya hasrat yang
kuat untuk terus mempertahankan hubungan yang sifatnya parasit, seperti
hubungan yang mereka miliki sebelumnya dengan salah satu atau kedua orang tua
mereka.mereka memandang dunia dengan kacamata pribadi dan meyakini bahwa mereka
berhak untuk menjadi yang pertama dari segalanya ( Adler , 1927 , 1964 )
3)
Gaya
Hidup Terabaikan
Anak
– annak yang merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan akan membentuk gaya
hidup yang terabaikan. Pengabaian adalah konsep relative. Tidak ada orang yang
merasa benar – benar diabaikan atau tidak diinginkan.
c.
Kecendrungan
untuk melindungi
Kecenderungan untuk melindungi membuat manusia mampu
menyembunyikan citra diri mereka yang tinggi dan mempertahankan gaya hidup yang
mereka jalani saat ini .
1)
Membuat
Alasan
Kecenderungan
untuk melindungi yang paling umum adalah Membuat
Alasanyang diekspresikan dalam bentuk “ ya, tetapi “ atau “ jika saja “.
Alasan
ini melindungi rasa harga diri yang lemah namun dibesar – besarkan secara arti
fisial dan mengecoh orang untuk percaya bahwa mereka lebih superior dari pada
yang sesungguhnya ( Adler , 1956 )
2)
Agresi
Seseorang
menggunakan agresi untuk melindungi superioritas mereka yang berlebihan, yaitu
melindungi harga diri mereka yang rapuh .
Bentuk
– bentuk agresi :
a)
Depresi
Adalah
kecendrungan untuk menilai rendah pencapaian orang laindan meninggikan
penilaian terhadap diri sendiri.
b)
Dakwaan
Adalah
kecendrungan untuk menyalahkan orang lain untuk kegagalan seseorang dan untuk
membalas dendam demi melindungi harga dirinya yang lemah.
c)
Mendakwa
Diri Sendiri
Hal
ini ditandai dengan menyiksa diri sendiri dan memenuhi diri sendiri dengan
perasaan bersalah.
3)
Menarik Diri
Adler
( 1956 ) menyebutkan empat cara perlindungan dalam menarik diri, yaitu :
a)
Bergerak
Mundur
Kecenderungan
untuk melindungi tujuan superioritas fiksional seseorang dengan secara
psikologis kembali pada periode kehidupan yang lebih aman.
b)
Berdiam
Diri
Kecenderungan
menarik diri ini mirip dengan bergerak mundur, tetapi secara umum tidak terlalu
parah. Mereka menghindar dari semua tanggung jawab dengan melindungi diri
mereka sendiri dari ancaman kegagalan.
c)
Keragu
– raguan
Mencuci
tangan berulang kali, mengikuti kembali langkah kaki , secata obsesif harus
bertindak sesuai urutan, menghancurkan pekerjaan yang sudah dimulai, dan
meninggalkan pekerjaan yang tidak terselesaikan adalah contoh dari keragu –
raguan .
d)
Membangun
penghalang
Membangun
penghalang merupakan bentuk penarikan diri yang paling tidak parah . hal ini
dilakukan saat mereka mengalami kegagalan , mereka selalu memiliki alasan .
3.
Penerapan
Psikologi Individual
a.
Konstelasi
Keluarga
Pandangan Adler
tentang sifat – stfat yang muncul sesuai dengan urutan kelahiran adalah :
Sifat Positif
|
Sifat Negatif
|
||
Anak Sulung
|
|||
- Merawat dan melindungi orang lain,
- Organisator yang baik
|
- Memiliki
kecemasan yang tinggi
Memiliki perasaan berkuasa yang berlebihan,
- Permusuhan secara tidak sadar,
- Berjuang untuk mendapat pengakuan,
Harus selalu “ benar “ sedangkan
yang lain selalu “ salah “ ,
- Sangat mengkritik orang lain,
- Tidak bisa bekerjasama.
|
||
Anak Kedua
|
|||
Bermotivasi tinggi
Bisa bekerjasama
- Daya saing yang cukup
|
Daya saing yang tinggi
Mudah berkecil hati
|
||
Anak Bungsu
|
|||
Ambisi yang realistis
|
Gaya hidup manja
- Bergantung pada orang lain
- Ingin selalu unggul dalam segala hal
- Ambisi yang tidak realistis
|
||
Anak Tunggal
|
|||
Matang secara social
|
- Perasaan superior yang berlebihan
- Sifat
kerjasama yang rendah
Harga diri yang tinggi
Cara hidup manja
|
||
b.
Psikologi Indivudual sebagai
Psikoterapi
Sebagaiseorangpsikiater, Adler
sehari-harinyatidakterlepasdariurusanpsikopatologi.Diaberpendapatbahwapsikopatologimerupakanakibatdarikurangnyakeberanian
,perasaan inferior yang berlebihan, danminatsosial yang kurangberkembang.
Pandangantersebutdijadikanlandasandalammelakukanpsikoterapi.Adler menemukan suatu metode terapi unik untuk anak
– anak yang bermasalah dengan cara member terapi didepan orang tua, guru, dan
tenaga kesehatan professional. Ketika anak – anak mendapat terapi didepan orang
lain, mereka lebih siap memahami bahwa mereka milik komunitas yang terdiri dari
orang – orang dewasa yang peduli. Adler berhati – hati untuk tidak menyalahkan
orang tua atas perilaku anak yang salah. Sebaliknya, ia berusaha untuk
memulihkan kepercayaan diri orang tua dan meyakinkan mereka untuk mengubah
sikap terhadap anak mereka.
1) PrinsipPsikoterapi
Prinsip yang dipegang Adler dalammelakukanpsikoterapiadalahsebagaiberikut
:
a)
Terapishendaknyatidakbersikapotoriterterhadappasiennya.
b) Terapishendaknyasecaraperlahan-lahanmembawapasiennyakearahpemahamanakangayahiduppasien
yang sebenarnyadanhalinidilakukanbukandenganpaksaan.
c) Terapisharusmemberikandorongankepadapasienakankesadaransosialdan
2) TujuanPsikoterapi
Tujuanutamapsikoterapi Adler
adalahmeningkatkankeberanian, mengurangiperasaan inferior,
danmendorongberkembangnyaminatsosialpasien.Adler
menyadaribahwatugasinitidakmudahkarenapasienatauklienberjuanguntukmempertahankankeadaannyasekarang,
yang dipandangnyamenyenangkan.
2)
Teknik-teknikPsikoterapi
Sepertihalnya Freud dan Jung,
dalammelakukanpsikoterapi, Adler
jugamenggalimasalaludanmelakukananalisisterhadapmimpipasienuntukmemperolehpemahaman
yang mendalamtentangkepribadianpasien.
a) Menggalimasalalu (early recollections)
Adler
berpendapat bahwa ingatan masa lalu seseorang selalu konsisten dengan gaya
hidupnya sekarang, dan pandangan subjektif yang bersangkutan terhadap pengalaman
masa lalunya menjadi petunjuk untuk memahami tujuan final dan gaya hidupnya. Oleh
karena itu Adler berusaha mengungkap faktor penyebab gangguan jiwa dengan
mempelajari masa lalu pasien terutama pada kanak-kanak.
b) Analisismimpi
Menurut Adler, gayahidupseseorangjugaterekspresikandalammimpi.
Adler menolakpandangan Freud bahwamimpiadalahekpresikeinginanmasakecil.Menurut
Adler, mimpibukanpemuaskeinginan yang tidakditerima ego,
tetapimerupakanbagiandariusahasipemimpiuntukmemecahkanmasalah yang
tidakdisenangiataumasalah yang tidakdikuasainyaketikasadar.
Mimpi,
menurut Adler, adalah usaha dari ketidak sadaran untuk menciptakan suasana hati
atau keadaan emosional sesudah bangun nanti, yang bisa memaksa si pemimpi
melakukan kegiatan yang semula tidak dikerjakan.
C.
Perbedaan
Ajaran Adler dan Sigmund Freud
Berikut merupakan perbedaan ajaran Adler dan Freud, diantaranya ;
1.
Freud
memandang komponen kehidupan yang sehat adalah kemampuan “Mencintai dan
berkarya”. Bagi Adler masalah hidup selalu bersifat sosial. Fungsi hidup sehat
bukan hanya mencintai dan berkarya, tetapi juga mersakan kebersamaan dengan
orang lain dan memperdulikan kesejahteraan mereka. Manusia dimotivasi oleh
dorongan sosial, bukan dorongan seksual. Cara orang memuaskan kebutuhan seksual
ditentukan oleh gaya hidupnya, bukan sebaliknya dorongan seks yang mengatur
tingkah laku. Dorongan sosial adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, meskipun
kekhususan hubungan dengan orang dan pranata sosial tergantung pada pengalaman
bergaul dengan masyarakat. Dalam satu sisi Adler sama dengan Freud dan Jung,
yakni kepribadian memiliki sifat biologik, kodrat inheren membentuk kepribadian
manusia. Freud mementingkan seks, Jung menekankan pola primordial, sedangkan
Adler menekankan minat sosial.
2.
Freud
memandang kepribadian sebagai proses biologik- mekanistik, sedangkan Adler
termasuk pelopor ego kreatif (ego-creative). Ego adalah sistem subyaktif yang
sangat dipersonifikasikan, yang menginterpretasi dan membuat pengalaman
organisme menjadi penuh makna. Ego juga aktif mencari dan menciptakan
pengalaman baru untuk membantu pemenuhan gaya hidup pribadi yang unik.
3.
Adler
menekankan adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan konfigurasi unik
dari motif-motif, sifat, minat, dan nilai-nilai: setiap perbuatan dilakukan
orang secara khas gaa hidup orang itu.
4.
Adler
memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian, bukan sebagai ketidaksadaran.
5.
Adler
keras berpendapat bahwa semua kehidupan selalu bergerak. Dia memilih tidak
berfikir dalam kerangka struktur dan perkembangannya, karena konsep semacam itu
dianggapnya cenderung membuat konkrit sesuatu yang abstrak.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Psikoanalisis
merupakan satu sistem psikologi yang diarahkan pada pemahaman, penyembuhan, dan
pencegahan penyakit-penyakit mental. Merupakan penemuan oleh Sigmund Freud yang
berpendapat bahwa psikoanalisis merupakan satu sistem dinamis dari sistem
psikologi yang mencari akar-akar tingkah laku manusia didalam motivasi dan
konflik yang tidak disadari. Psikoanalisis digunakan sebagai metode perawatan
medis bagi orang-orang yang menderita gangguan syaraf.
Padatahun 1902 Adler bertemu Sigmund Freud, danselama
9 tahunkemudian Adler resmimenjadianggotaPsikoanalisisSosial di Wina.Adler
kemudianberalihpadapsikiatridanpadatahun 1907 diabergabungdengankelompokdiskusi
Freud.Setelahmenulismakalahtentanginferioritasorganik, yang
sedikitsejalandenganpendapat Freud, makauntukpertamakalinyadiamenulistentangmakalahinstingperusak
yang tidakdisepakati Freud
dankemudianmakalahtentangperasaaninferioritasanak-anak yang
memakaikonsep-konsepseksual Freud secarametaforis,
bukansecaraharfiahsebagaimana yang dimaksud Freud.Walaupun Freud mengangkat
Adler sebagaiPresiden Viennese Analitic Society dan Co-editor
dariterbitanberkalaorganisasi, Adler tetapmengkritikpandangan
Freud.Perdebatanantarapendukung Adler danpendukung Freud diadakan,
tapiacaraberakhirdengankeluarnya Adler dan 9 anggotalaindariorganisasitersebutdanmendirikan
The Society for Free Psikoanalysispadatahun 1911. Yang kemudianberubahmenjadi
The Society for Individual Psychology.
Secara
ringkas, prinsip-prinsip Adler adalah sebagai berikut :
g.
Kekuatan
dinamik yang mendorong manusia beraktivitas adalah perjuangan untuk
sukses/menjadi superior ( striving for superiority )
h.
Tingkah
laku dan kepribadian individu dibentuk oleh persepsi subjektif individu itu
sendiri
i.
Semua
fenomena psikologis disatukan dalam diri individu dalam bentuk self ( unity of
personality )
j.
Manfaat
dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang minat sosial
k.
Semua
potensi manusia dikembangkan sesuai dengan gaya hidup ( life of style )
l.
Gaya
hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif ( creative power ) tiap individu.
Perbedaan
ajaran Adler dan Freud adalah sebagai berikut ;
a.
Freud
memandang komponen kehidupan yang sehat adalah kemampuan “Mencintai dan
berkarya”. Bagi Adler masalah hidup selalu bersifat sosial. Fungsi hidup sehat
bukan hanya mencintai dan berkarya, tetapi juga mersakan kebersamaan dengan
orang lain dan memperdulikan kesejahteraan mereka.
b.
Freud
memandang kepribadian sebagai proses biologik- mekanistik, sedangkan Adler
termasuk pelopor ego kreatif (ego-creative)
c.
Adler
menekankan adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan konfigurasi unik
dari motif-motif, sifat, minat, dan nilai-nilai: setiap perbuatan dilakukan
orang secara khas gaa hidup orang itu.
d.
Adler
memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian, bukan sebagai ketidaksadaran.
e.
Adler
keras berpendapat bahwa semua kehidupan selalu bergerak. Dia memilih
tidak berfikir dalam kerangka struktur dan perkembangannya, karena konsep
semacam itu dianggapnya cenderung membuat konkrit sesuatu yang abstrak.
B.
Saran
Diharapkan
setelah mengkaji mengenai teori psikoanalisa, pembaca diharapkan mampu
membedakan ajaran Adler dan Freud serta dapat mengaplikasikan ajaran nya untuk
menganalisa gejala-gejala dari kesehatan jiwa individu yang terganggu.
Komentar
Posting Komentar